Sunday, July 14, 2013

Tipe kepercayadirian seseorang mempengaruhi cara berbisnis / wirausaha

Semua orang pasti pernah mengalami rasa tidak percaya diri, apalagi ketika berhadapan dengan wanita. Tapi disini saya nggak akan membicarakan tentang wanita kok hehe…. Ya contoh kecilnya seperti itu. Selalu ada saat dimana kita tidak sanggup berbicara lepas seperti dengan teman teman kita, misalnya dengan, atasan, orang asing, orang yang lebih dewasa. Cara untuk mengatasi hal ini memang sangat sulit, namun apabila kalian sudah terbiasa rasa tidak percaya diri itu bias saja diatasi.
Ada 4 tipe orang, kalau kita membicarakan tentang percaya diri :

                . Ada santai
                . Ada tidak ‘enakan’
                . Ada cuek
                . Pemalu

Untuk tipe santai, masalah percaya diri tidak terlalu dipermasalahkan karena mereka selalu bisa mengatasi masalah ini ketika berhadapan dengan siapapun, bahkan dengan boss mereka dan konsumen. Dalam lingkungan usaha /  bisnis, Orang tipikal santai biasanya bisa mengambil hati pelanggannya. Walaupun usahanya mungkin tidak terlalu fenomenal misalnya, namun pelanggan bisa puas hanya dengan servisnya atau pelayanannya.

Tipe Tidak enakan ini sebenarnya adalah orang yang percaya diri, namun dia tidak memiliki keberanian untuk membuka diri dan cenderung takut menyakiti perasaan orang lain atau membuat mereka marah. Seorang yang memiliki usaha dengan tipe seperti ini, biasanya kurang berani dalam mengambil keputusan. Apalagi terkait dengan inovasi. Mereka cenderung takut karena terancam kehilangan konsumen.

Orang cuek biasanya tampil cool kalo di film – film (apalagi drama korea). Tapi kalo dalam membicarakan masalah usaha, orang seperti ini justru setengah – setengah. Kenapa saya bilang begitu…. Karena dari pengalaman saya, ketika kita bekerja dengan orang seperti ini biasanya dia hanya berguna di awal saja namun ketika usaha sudah mulai agak sepi, dia tidak akan memperhatikan lagi kerja sama yang telah dibangun.. curhat nih wakakak. Tapi sejujurnya orang seperti ini sebenarnya smart, apalagi tentang membicarakan strategi konsumen. tapi mereka terlalu mudah menyimpulkan suatu failure.

Pemalu. Masalah ini pertama kali muncul ketika kita pertama kali mengenal sekolah.. tapi ada yang berhasil mengatasi dan ada juga yang sampai sekarang masih memiliki penyakit ini. Bagi yang masih belum hilang malunya, cara yang paling mudah untuk mengatasinya yaitu dengan ‘mencoba’. Sebenarnya rasa malu itu dapat teratasi ketika ada pengalaman. Dengan pengalaman, kita tahu bagaimana cara yang efektif untuk melakukan interaksi. Ketika membicarakan bisnis, untuk lebih bisa berinteraksi dengan konsumen, anda harus lebih berani dalam mendekati mereka. awalnya mungkin anda akan ditolak tapi semakin anda sering melakukannya pengalaman kalian akan bertambah, yang nantinya bisa menjadi seperti orang tipe pertama yaitu santai


No comments:

Post a Comment