Monday, July 15, 2013

Rise and Fall Blackberry

Ponsel ini pertama kali terdengar di Indonesia ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama sering terlihat menggunakan Ponsel ini. Bisa kita lihat kan seberapa besar Brand awareness dari Blackberry pada waktu itu.. karena yang menggunakan adalah seorang pemimpin negara dari Negara yang besar, Amerika Serkat. Inilah salah satu dongkrak popularitas yang dimiliki Blackberry, walaupun Barack Obama dan RIM (Research In Motion) yaitu perusahaan yang menangani Blackberry, tidak terikat kontrak apapun, tapi karena beliau adalah seorang public figure dan icon dunia, penjualan Blackberry bisa meningkat drastis.

Sedikit mengingatkan, Blackberry ini merupakan pelopor layanan chat pertama di Indonesia. Hal ini membuat komunikasi semakin mudah dan efisien. layanan yang paling popular pada blackberry, yaitu Blackberry messenger-nya. Namun apakah layanan ini akan terus menjadi pilihan konsumen ?
Tidak dipungkiri bahwa Brand ini sekarang sudah sangat tidak diminati oleh kebanyakan pengguna Ponsel Indonesia. Munculnya iOS dan Android membuat Blackberry terkesan sangat kaku dan itu-itu saja. Penyebab Blackberry kalah popularitas dengan iOS dan Android ini yaitu layanannya. Android memiliki banyak sekali fitur layanan chat yang bisa sangat kompatibel pada system ini karena spesifikasi alatnya sendiri yang sudah tinggi, sedangkan pada Blackberry, yang paling optimal yaitu BBM. BBM juga masalah utamanya adalah Bug yang sering sekali muncul, membuat aplikasi ini menjadi lemot dan gangguan lainnya.

Selain masalah chat, Pihak RIM memiliki masalah pada pengembangan produk. Yang kita lihat antara Blackberry seri lama dan yang baru tidak begitu signifikan evolusinya. Misalnya ketika membandingkan Gemini dengan Onyx. Hampir tidak ada bedanya hanya tampilan saja. Selain itu aplikasi yang ditawarkan Blackberry masih sedikit sekali yang FREE, beda dengan layanan aplikasi Android dan Apple. Konsumen akan cenderung berpindah pada sebuah produk yang tidak memiliki Inovasi pada produknya.

Ada lagi masalah Paket dari Blackberry yang relative mahal. Coba kalian pikirkan, apa bedanya kita menggunakan layanan full service dengan paket sosialita ? Pengalaman saya, hampir tidak ada bedanya. Dan harga yang ditawarkan itu berbeda jauh. Harapan saya pada awal ketika menggunakan full service adalah, bisa menonton video di youtube secara gratis, tapi ternyata tidak. Coba bedakan dengan Android, iOS, dan Windows Phone. Layanan yang mereka gunakan dalam paket sangat lengkap dan bisa menonton video youtube seperti harapan saya, gratis dan dengan harga paket yang sama dengan paket Blackberry. Tentunya ini akan mempengaruhi pola pikir konsumen.

Sekarang ini Muncul jenis ponsel Blackberry tipe terbaru yaitu Blackberry Z10. Z10 ini sangat mirip karakteristiknya dengan Smartphone jenis sekarang. Dari informasi yang saya tahu Blackberry Z10 ini hanya dibandrol sekitar Rp.990.000. terlalu murah utuk ponsel sekelas blackberry. Yang membuat Blackberry bisa sampai menurunkan harga dengan sangat signifikan (dari 2juta ke 1juta) adalah karena penurunan yang drastis pada penjualan BB seri terbaru ini, yang biasanya penjualan blackberry bisa sampai 50% sekarang hanya 4% saja. Pihak RIM sepertinya ingin melakukan apapun untuk mengembalikan citra Blackberry sebagai ponsel pilihan.

Sebuah Brand yang terlalu idealis cenderung akan jatuh disebabkan karena terlalu mengandalkan karakteristik utama tanpa memperhatikan keinginan konsumen. Memang pada awalnya Blackberry merupakan ponsel khusus untuk para pebisnis, namun semakin berkembang menjadi suatu trend di kalangan masyarakat modern. Karenanya sebuah Brand juga harus mengikuti Trend yang sedang diminati masyarakat. Caranya adalah dengan membangun hubungan atau koneksi dengan konsumen. Masalah error dan lemot ini sebenarnya bukan masalah yang serius, dikarenakan pengguna BB sudah sangat banyak hal ini bisa terjadi. Sebenarnya bisa diatasi apabila pihak RIM lebih peka terhadap masalah ini, dengan meneliti perilaku konsumen.

Di Indonesia, yang masih membuat Blackberry bertahan sampai sekarang adalah karena pengguna BBM masih banyak. Segala komunikasi baik yang berbentuk bisnis ataupun interaksi biasa, masih sangat memerlukan BBM. Seperti pada penggunaan nomor PIN untuk profile diri dan kemudahan melakukan hubungan Bisnis dengan pelanggan. Masih sangat sering dijumpai. Ada kemungkinan apabila layanan ini sudah dimiliki oleh Ponsel lain (Apalagi sudah dibeli lisensinya oleh Android) Blackberry sendiri bisa mengalami penurunan penjualan yang lebih signifikan.

Tapi dari setiap Brand, pasti ada konsumen loyal. Karena factor kebiasaan pada penggunan Produk tersebut, seperti OBAMA yang sampai sekarang masih menggunakan Blackberry miliknya. Dari konsumen loyal itu, nantinya dapat membantu penjualan Brand, yang nantinya konsumen akan merekomedasikan ke orang orang yang dikenalnya untuk menggunakan Brand tersebut. Jatuhnya akan tercipta strategi word of mouth.

Jadi, apakah Blackberry akan bisa membangun Citra Positif Kembali ? kita lihat Strategi dan Inovasi apa yang akan mereka Kembangkan nanti.

No comments:

Post a Comment