Untuk kalian yang baru pertama kali
merasakan dunia kerja dan status kalian masih sebagai karyawan baru, atau
sedang masa probation (bahasa kerennya masa percobaan), maka pembahasan ini
akan sedikit banyak sesuai dengan kalian. Saat ini mungkin diantara kalian ada
yang browsing artikel mengenai tips hari pertama masuk kerja (Saya juga sih
waktu itu :D) yaa.. biar nggak tegang juga sih. Karena setiap orang, ketika
pertama kali masuk sebagai karyawan baru akan merasakan perasaan yang campur
aduk yaitu, perpaduan antara perasaaan gembira dan gugup menjadi satu sehingga
sulit untuk saya menyebutkan perasaan apa yang dialami ini.
Alhamdulilah, sekitar 1 minggu ini
saya sudah bekerja di salah satu perusahaan jasa transportasi terbesar di
Indonesia, yang terkenal dengan mobilnya yang berwarna biru dengan logo
burung-nya. Pasti anda tau kan. Di perusahaan itu saya masuk dalam divisi
Business development sebagai seorang staff marketing communication. Saya sangat
senang karena sekarang bisa mulai hidup mandiri dan tidak lagi menyusahkan
kedua orang tua. Maaf yaa.. ayah, ibu udah nyusahin melulu.. akhirnya udah
kerja nih (kata-kata yang paling ingin saya ucapkan kepada orang tua dari jaman kuliah)
Hari pertama, rasanya begitu bangga
karena akhirnya saya bisa bekerja juga dan rasanya satu beban hidup saya sudah
terangkat. saya begitu bersemangat. apalagi di kantor tempat saya bekerja,
dituntut mengenakan pakaian Business atau khas kantoran (dulu pas masih kuliah
kayaknya keren). begitu gembiranya pada saat itu. Lalu saya mulai bersiap-siap
se-cakep mungkin dan langsung meluncur ke kantor dengan mood yang sangat bagus
dan rasa percaya diri tinggi.
Akhirnya tiba juga di parkiran
gedung kantor, disitu saya mulai merasa grogi, gugup, dan pesimis. Saya mulai
membayangkan orang-orang yang akan bekerja bersama saya nanti seperti apa? Apa
ada yang galak atau sensitif, apa mereka komunikatif? Yaa.. seperti itulah,
kalau udah berfikiran negatif pasti mikirnya kemana-mana. Begitu sudah masuk
ke kantor, jantung saya berdebar debar dan bingung seperti anak SD yang baru
pertama kali masuk seven eleven mau beli Slurppy. Disana saya bertanya dan
diarahkan oleh pak satpam yang sangat sopan (baik banget bro) untuk ke lantai 4
bertemu dengan mba Wulan salah satu rekan kerja di divisi saya. “selamat pagi….
mba wulan yaa ? saya karyawan baru disini tadi diarahkan bapak satpam di bawah
untuk ketemu sama embak,” ucap saya dengan nada lembut dan malu-malu. “ooh iya
selamat bergabung yaa mas saya Wulan,”. Setelah perkenalan singkat, saya
diantar ke meja tempat saya akan menghabiskan hari-hari saya di dunia (tapi
saya senang kok).
Kemudian tidak lama setelah itu saya berkenalan dengan seluruh staff yang ada
di ruangan saya. Ada banyak sekali sekitar 20-30 orang dan saya bingung hafalin
namanya satu-satu jadi hafal seadanya aja dulu.
Setelah perkenalan, saya kembali ke
meja dan bingung harus melakukan apa karena atasan saya pada saat itu belum
tiba di kantor. Karena bingung dan tidak enak, saya modus iseng baca-baca buku
yang ada di atas meja. Sekitar 45 menit membaca (waktu berasa lama banget),
akhirnya saya bertemu dengan atasan saya. Saya begitu bersemangat karena saya
akan mulai diberikan tugas pertama (pikir saya begitu). Eh… ternyata, beliau
sedang sibuk dan belum bisa di ganggu untuk saat ini. Karena saya tidak ingin
menunggu terus seperti tadi, maka saya menawarkan diri untuk membantu dengan
urusan apapun (maklum masih baru). lalu akhirnya saya diberikan tugas pertama. At
Last... walaupun tidak sesuai ekspektasi tapi yaa.. tidak apa-apalah daripada
berdiam diri kan nggak enak dilihat yang lain.
Jam-jam menegangkan akhirnya
dimulai yaitu, istirahat. Karena disana hanya saya yang masih karyawan baru,
saya merasa bingung mau mengobrol atau mengajak makan dengan siapa, dan
kalihatannya mereka sepertinya juga belum tertarik untuk membuka pembicaraan
dengan saya (Sedih sekali).
Tapi saya cuek aja dan memberanikan diri untuk basa-basi dengan salah satu
staff disana “mba disini kantin dimana yaa sama masjid ?” dan benar saja…
basa-basi saya membuahkan hasil. Alhamdulilah justru pada saat itu ada yang
menawarkan saya makan siang pecel lele. mood saya jadi naik pada saat itu, dan
kita ngobrol. Oke saya pikir ini kemajuan. Setelah makan dan salat dzuhur, saya
kembali lagi ke meja saya dan meneruskan pekerjaan saya sampai akhirnya selesai
sekitar jam 3 sore.
Setelah pekerjaan saya selesai
sebenarnya saya bingung harus berbuat apa lagi sampai tiba waktunya untuk
pulang, karena atasan saya tidak terlihat batang hidungnya di ruangan pada saat
itu. Daripada saya berdiam diri tidak jelas saya memberanikan diri membuka
perbincangan dengan rekan kerja di belakang meja saya namanya, mas Gatot.
Disitu saya bertanya mengenai bagaimana pekerjaan disini, apa yang akan saya
handle nantinya dan tugas setiap tim di divisi ini seperti apa. yaa.. yang
bersangkutan dengan perusahaan lah. Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya mas
Gatot harus kembali menjalankan tugasnya lagi, untuk mengirimkan
dokumen dan mengechek pengeluaran untuk vendor (bete lagi deh
nggak ada kerjaan). Tapi untungnya dari obrolan tadi, saya mendapat knowledge
(walaupun sedikit) mengenai apa yang sedang dikerjakan divisi saya saat ini, jadi setidaknya Pede naik sedikit.
Tidak berselang lama setelah itu
atasan saya akhirnya menampakan dirinya kembali dan saya diajak meeting (sedapp..
keren juga nih meeting. untuk pertama kali seumur hidup). Oke saya segera
menyusul ke lantai 5. Begitu tiba disana ternyata meeting belum dimulai. Waktu
kosong ini saya manfaatkan untuk bertanya dengan atasan saya mengenai apa yang
akan dihadapi dalam waktu dekat ini. Saya diberi informasi mengenai klien yang
akan dihadapi dan permasalahannya. Tidak lama akhirnya klien datang dan meeting
langsung dibuka. Pertama kali meeting, jujur saya tidak bisa berkomentar
apa-apa, rasanya saya seperti seekor rusa yang dikelilingi oleh kerumunan
serigala. Hufff… saya sangat grogi pada saat itu, tidak bisa berkomentar apapun
karena takut untuk salah bicara dan dibilang sok tahu. Sampai akhir meeting,
hanya saya yang tidak berbicara apapun dan saya sangat malu pada diri saya sendiri pada
saat itu. tetapi untungnya atasan saya memaklumi saya dan dengan baik hati
memperkenalkan saya dengan para klien (terima kasih banayak pak).
Akhirnya meeting selesai, waktu
sudah menunjukan pukul 6 sore, saatnya pulang. Dengan penuh semangat (karena sudah
pulang :D ) saya langsung membereskan seluruh perlengkapan perang saya dan
bergegas ke luar kantor tidak lupa menyapa dan izin kepada atasan saya untuk pulang. Akhirnya saya diizinkan pulang dan berakhir sudah hari
pertama saya di Kantor sebagai seorang karyawan baru yang sangat-sangat bodoh
dan culun ini. Oh.. iya tidak lupa dalam perjalanan pulang harus menghadapi
ganasnya kepadatan lalu lintas di kota Jakarta L
Dari curhatan saya yang nggak jelas ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca yang saat ini
menjalani atau bernasib sama dengan saya. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat
atau setidaknya bisa melegakan perasaan pembaca sekalian, Karena saat-saat
pertama kerja terutama yang masih baru sangatlah berat apalagi dalam hal beradaptasi. Jujur saja itulah yang saya alami. Tapi kesampingkan pikiran-pikiran negatif itu. tujuan kita bekerja adalah
untuk membahagiakan orang-orang yang kita sayangi terutama keluarga, seandainya
kita tidak bekerja maka pada akhirnya mereka akan menerima bantuan dari siapa
kalau bukan dari kita. Lagian kalau kita sudah bekerja, orang tua memiliki sesuatu untuk di banggakan. Tanamkan motivasi itu dalam diri kalian maka insyallah pekerjaan
dan lingkungan kerja yang sulit, lama kelamaan akan menjadi mudah dan nyaman.